MyNiceSpace.com

New Year Myspace Comments

Demi Masa

Bicara kota memang indah memukau mata, semua yang dicari pasti ada merdeka, di sini lombong emas dan permata. Mendulanglah sekuat tenaga yang ada, jika tidak emas dan permata tinggal nama. Demi masa manusia dalam kerugian jika alpa. Yang buta teraba-raba di kota, andainya buang masa di kaki lima, yang celik melihat di mata, andainya terpegun terposona kota, yang berwawasan mengguna minda pasti bahagia kaya-raya. Demi masa manusia dalam kerugian jika alpa.

Antologi Puisi. Pengucapan Puisi Hari Wilayah Bandar Raya 2005

Lazimnya dilihat wanita dari dua sudut, cantiknya atau hodohnya, baik atau jahatnya. Inilah sifat lelaki pada umumnya; Lelaki seperti ini tidak layak menjadi hakim.

Dia berkata: " Langit sedih dan terlihat murung. " Aku berkata: " Tersenyumlah

Diriku yang memiliki segala sesuatu pasti akan pergi, pantaskah aku menangisi sesuatu yang telah hilang ... ?

aku dia dan mataku ...

Puisi mata

Puisi mata dan bicara hati ...

Titian 1

Kenapa lupa bertanya ketika pulang ... ?

melalui jalan yang suram dan berliku

sungguh kau kaya rasuah ....

mereka tidak pernah menerima

titian nasib antara laluan perhitungan

yang tergelincir kebawah derita selama-lamanya

sedang di seberang sana kehidupan yang panjang

( Kota Kinabalu )

Manusia sebenarnya tidak perlu melihat dan memalingkan wajahnya ke belakang, kerana angin terus berhembus ke depan; air akan mengalir ke depan; setiap kafilah akan berjalan ke depan.Oleh itu, janganlah menyalahi sunnah kehidupan.

( Kota Belud )

Kehidupan dunia ini sebenarnya tidak berhak membuat kita bermuram durja, mengeluh dan lemah semangat. " Hukum kematian telah berlangsung di muka bumi. Apalah dunia ini dibandingkan dengan rumah nanti. Saat kau melihat manusia di dalamnya bercerita. Kau kumpulkan cerita dari berbagai sumber cerita. Cerita itu kau cetak di atas kotoran sedang kau menginginkannya suci dari segala debu dan kotoran. Mengumpulkan hari-hari adalah berlawanan dengan sifat alaminya sama dengan meminta bara api di genangan air. Bila kau mengharapkan kemustahilan kau membangunkan harapan di tepi jurang yang runtuh. Usirlah keraguan yang ada di dirimu secepatnya. Kehidupan yang kau miliki adalah selembut dari beberapa lembaran. Mereka berpacu mengejar kuda perkasa bergegas agar dapat kembali sampai mereka cacat. Tidak mungkin kau meraih kejayaan dalam satu zaman jika kau menyerah sebab watak zaman adalah melawan kebebasan " ( kitab Jangan Bersedih ) Dr. Aidh Bin Abdullah Al-Qarni

Mintalah dan jangan membentak orang yang diminta, bencananya adalah apabila dibentak. Sungguh orang di dunia ini adalah sendirian, jika ia tidak mahu membantu yang lain.

( Dr. Aidh Abdullah Al-Qarni )

Akal tidak pernah sepi beradu bijak sepanjang hidup. Namun ketergelinciran di jalan becak berfikir itu biasa. Lantaran kemahuan memakasa perhitungan bertindak.

" Dan demi subuh apabila fajarnya mula menyinsing. " ( Al-Takwir: 18 )

waktu subuh menenpakkan kehidupan, bunga melambai-lambai, bayangan menampak, daun-daun mulai terbuka, mulut para pencinta yang dapat menjawab kebingungan, penutup-penutup terbuka sepertinya mata-mata orang yang sedang rindu sehingga menampakkan rahsia-rahsia hati.

( Tingkap kamarku )

" Allah mencintai mereka dan mereka mencintai Allah. " ( Al-Maidah: 54 )

( Kuala Lumpur 2.30am)

" Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum "

( Al-Munafiqun: 4 )

" Sahabat yang baik bersedia dikritik namun ketika solat tidak lupa berdoa untuk sahabatnya. "

Apa yang aku lihat, dengar, baca dan rasa dalam musafir kembara, akan kuungkap dengan penaku, agar agama, tanah air dan bangsa manusia tidak lupa ...

A.R Ramli ( Sasterawan Sabah )

' Sungguh orang di dunia ini adalah sendirian. Jika ia mahu membantu yang lain '

Apa lagi jarak di antara kita, jika renungan dalam mataku degup debaranum dalam jantungku. sakit pedih dalam lukaku. Apa lagi .....

Sebelum Zohor tadi, saya sempat menikmati udara kaki Gunung Kinabalu sekali gus menjamu mata dengan pemandangan hijau di kawasaan penanaman sayur tanah tinggi. Saya sengaja makan angin kali ini dengan tujuan mendalami puisi-puisi alam. Meski sudah terlalu sering saya datang ke sini namun, masih banyak yang belum saya terokai di balik kehijauan dan udara nyamannya. Suara-suara alam pada saya banyak memberi kesedaran tentang hidup dan ingin sekali saya kongsikan puisi bisu ( gambar ) ini pada kalian untuk sama-sama diterjemahkan....

Biarlah bangsaku seteguh laut

diterjah badai tak berkecai

meski berkocak berombak

bergulung bergelombang

berkabut pasang surut

asinnya tetap dalam asinnya

saling menempuh segalanya

biarlah bangsaku

seteguh laut

tegar membekam gerak arus

menghampar kebiruan

sepanjang zaman

( Jair Sulai )

Kudat

" MEMBANGKITKAN MANUSIA ADALAH MUDAH BAGI ALLAH SEPERTI MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA "

Apakah kamu yang lebih sulit penciptaanny atau langit ? Allah telah membangunnya, dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderan. Dan bumi sesuda itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata air-Nya, dan ( menumbuhkan ) tumbuh-tumbuhan-Nya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, ( semua itu ) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakanmu - An- Naazi'aat ayat 27 - 33

" Anakku "

di tingkap lensa

Definisi cinta dalam syair-syair arab:

" Cinta adalah sesuatu yang agung nan mengasyikkan kalau ia-nya berjalan, maka Gunung Uhud pun mengikutnya "

Ibn Abbas dalam syairnya

' Kalau Allah mengambil kedua mataku. Ada nur di hati nuraiku '

Berharap tumbuh pokok nasib di ladang simpati berjerat kawan, sahabat dan sedikit budi ke hulu ke hilir menjenguk. Aduh keciwa lagi ... tapi hari ini saja rutin si gagak hitam

Tangkai waktu kian hilang

memudar pada dinding langit

dikikis sengketa cinta duka

kerana sayik bertingkah

mujur rintik harapan masih ada

setia membasaihi

luka berpanjangan

Cinta dipinggir khayalan
terperangkap di awangan

pulangnya bersama air mata

meski tergelincir pada pelangi

bersama janji di bulan purnama

kerananya terlupa bumi seketika

adanya rerumput menghijau pasti

menanti tumbuhnya pokok setia.

Malam yang ditelanjangi dalam cermin akal, bercumbu tanpa batas hukum, tanpa malu atas dosa itulah kedewasaan.

LAHAD

Kemiskinan yang subur

terus dibicara hingga ke lahad

pun lidah masih juga bertanya

kenapa kemelaratan tidak

henti-henti menimpa ?

JIWA SUFI dalam pandanganku adalah seperti Salman al-Farisi, yang banyak berzikir dan berwirid tetapi pedang telah dicabut dari sarungnya dan diletak di atas ribanya, sedang matanya liar melihat kalau-kalau musuh melintas.