Bahasa dan Pujian

Bahasa apa lagi bisa aku nyatakan tentang kecantikan dirimu ? Pujian bagaimana yang bisa aku lontarkan tentangmu yang berdiri di mataku

Saat Tanah Tersenyum

Saat Tanah Tersenyum

Di celah awan biru Nabalu,

ada cahaya putih lembut,

bersinar menikam dedaun belantara.

Lalu manik-manik embun gugur ke bumi satu persatu.

Saat itu, tanah kering pun tersenyum...

Selamat Hari Bapa

Fantasi yang Wujud

Aku dibawa berlari meneroka

walau hanya singgah di tepian mata

namun indah .

Aku bebas pergi sebebas unggas di udara

Inikah kedamaian yang kucari?

Sejenak aku dimusnahkan cahaya-Nya

Aku kembali bebas membongkar fantasi

Di sana tiada iri hati

Tiada kepura-puraan

Tiada juga persaingan mengejar duniawi

Sungai-sungai berdarah tidak lagi menggerunkan penghuni

Dentuman peluru juga tiada menggegar gegendang telinga

Pencatur dunia tamak haloba jauh kutinggalkan

Kedamaian bagi mereka hanya janji di bibir

Tersentak …

Rupanya aku masih di sini

Mengimbas semula perjalanan

antara hidup dan mati penuh misteri

Yang pasti …

aku tidak bermimpi di malam hari

Maha suci Allah.

La haula wala quwwata